Senin, 31 Maret 2014

Penjelasan Tentang Silogisme dan Entimen

Tugas 2: Bahasa Indonesia 2

Silogisme.

Silogisme adalah proses berpikir yang bertolak dari satu atau lebih premis, yakni pernyataan-pernyataan yang mendahului kemudian ditarik suatu kesimpulan menurut prinsip-prinisip logis, perlawanan dan pendasaran yang mencukupi. Silogisme merupakan jenis deduksi yang banyak digunakan jika seseorang menyusun suatu argumentasi.

1. Silogisme Golongan
Pada silogisme jenis ini terdapat dua permis dan satu kesimpulan. Kedua premis tersebut terdiri dari premis umum dan premis khusus atau disebut juga premis mayor dan premis minor.
a. Premis umum menyatakan bahwa semua anggota golongan tertentu memiliki sifat atau hal tertentu.
b. Premis khusus menyatakan bahwa sesuatu atau seseorang adalah anggota dari golongan tertentu itu.
c. Kesimpulan menyatakan bahwa sesuatu atau seseorang itu.

Jika dirumuskan:
PU : A = B
PK : C = A
K : C = B

Keterangan:
PU = premis umum
PK = premis khusus
K = kesimpulan

Contoh silogisme golongan
PU: Semua unggas berkembang biak dengan cara bertelur.
PK: Ayam adalah unggas.
K : Ayam adalah petelur.

PU: Semua murid SMAN 1 Balapulang lulus ujian nasional.
PK: Lia adalah murid SMAN 1 Balapulang.
K : Lia lulus ujian nasional.

2. Silogisme Negatif
Silogisme negatif ditandai dengan adanya penggunaan kata bukan atau tidak pada premis dan kesimpulan. Jika salah satu premis dalam silogisme bersifat negatif, maka kesimpulannya juga bersifat negatif.

Contoh:
PU: Semua siswa SMA Antah Berantah tidak pernah berpikir untuk menggunakan bocoran saat mengerjakan soal ujian nasional.
PK: Sukino adalah siswa SMA Antah Berantah.
K : Sukino tidak pernah berpikir untuk menggunakan bocoran saat mengerjakan soal ujian nasional.

3. Silogisme yang Salah
Pada suatu argumentasi perlu berhati-hati dalam menggunakan penalaran pada silogisme. Karena jika tidak, maka bisa memunculkan kesalahan ketika menarik kesimpulan. Merumuskan suatu premis harus cermat supaya tidak terjadi kesalahan dalam penarikan kesimpulan. Untuk mencegah kesalahan, maka perlu diperhatikan hal-hal berikut ini.
a. Dari dua premis khusus akan membuahkan kesimpulan yang diragukan.

Contoh:
PU: Rombeng diterima sebagai mahasiswa UGM.
PK: Rombeng remaja yang taat beribadah.
K : Remaja yang taat beribadah diterima sebagai mahasiswa UGM. (?)
(semua premis termasuk premis khusus sehingga tidak bisa ditarik kesimpulan)

PU: Semua yang diterima sebagai mahasiswa UGM adalah remaja yang taat rajin menabung.
PK: Rombeng diterima sebagai mahasiswa UGM.
K : Rombeng adalah remaja yang rajin menabung. (?)

b. Dalam premis khusus, A tidak menjadi predikat. C tidak dihubungkan dengan A, melainkan dengan B. Jadi, baik premis umum maupun premis khusus dihubungkan dengan B. Silogisme yang demikian menghasilkan kesimpulan yang tidak dipercaya atau diragukan.

Contoh:
PU: Semua anggota OSIS SMA Antah Berantah adalah siswa yang pandai.
PK: Kustovo Roberto adalah siswa yang pandai.
K : Kustovo Roberto adalah anggota OSIS SMA Antah Berantah. (?)

PU: Semua pejabat adalah orang kaya.
PK: Ayah Klewer adalah orang kaya.
K : Ayah Klewer adalah pejabat. (?)

c. Dari dua premis yang negatif menghasilkan kesimpulan yang diragukan.
Contoh:
PU: Semua tukang becak tidak memerlukan SIM.
PK: Anu bukan tukang becak.
K : Anu memerlukan SIM. (?)

d. Apabila premis umum tidak menyatakan semua anggota golongan, maka akan menghasilkan kesimpulan yang diragukan.

Contoh:
PU: Tidak semua pejabat adalah penjahat.
PK: Gambreng adalah penjahat.
K : Gambreng adalah pejabat. (?)

Rumus:
C = B, karena C = A
Contoh:
PU: Semua pemimpin yang jujur tidak mau melakukan korupsi.
PK: Pak Brewok seorang pemimpin yang jujur.
K : Pak Brewok tidak mau melakukan korupsi.

Entimen.

Entimen adalah silogisme yang diperpendek. Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan kesimpulan.

Rumus:
C = B, karena C = A

Contoh:
PU: Semua pemimpin yang jujur tidak mau melakukan korupsi.
PK: Pak Brewok seorang pemimpin yang jujur.
K : Pak Brewok tidak mau melakukan korupsi.

- Dia menerima hadiah pertama karena dia telah menang dalam sayembara itu.
- Anda telah memenangkan sayembara ini, karena itu Anda berhak menerima hadiahnya.



SUMBER :
Silogisme http://www.limaratus.com/2013/07/pengertian-dan-contoh-silogisme-bahasa.html
Entimen http://lindamaya.blogspot.com/2013/10/penalaran-deduktif-menarik-simpulan.html

Automatic Roof (Genteng Otomatis) Berbasis Mikrokontroler AT89C51

Tugas 1: Bahasa Indonesia 2

Di zaman modern seperti ini pertumbuhan teknologi di tiap negara sangat berkembang pesat dan kebutuhan tiap manusia hampir semua sudah bisa di bantu dengan berbagai macam alat yang canggih. Jenis alat otomatis salah satu yang sangat berkembang pada zaman modern seperti ini. Hadirnya banyaknya alat otomatis pada zaman sekarang ini juga bukan tanpa sebab, manusia pada saat ini sangatlah menghargai waktu kebanyakan dari mereka tidak ingin waktunya terbuang dengan sia sia. 

Maka dari itu, di sini saya akan mencoba membantu kebutuhan manusia dengan membuat sebuah alat otomatis yang bisa membantu pekerjaan kebanyakan manusia yang membutuhkannya. Yaitu alat Automatic Roof, alat pengendali atap yang bisa membantu manusia dalam pengerjaan proses penjemuran pakaian. Di negara kita kebanyakan masyarakatnya masih melakukan yang namanya menjemur pakaian, namun kebanyakan masyarakatnya sibuk dengan pekerjaannya di luar rumah. Dan akhirnya untuk yang namanya menjaga pakaian yang sedang di jemur sangatlah rumit. Di tambah lagi cuaca yang cukup sulit untuk di tebak kapan akan terjadinya hujan atau panas. Dengan menggunakan sensor cahaya dan air, alat yang saya buat ini sangatlah efektif bagi masyarakat. Alat ini menggunakan Mikrokontroler sebagai pusat pengontrol untuk rangkaian ini.

Mikrokontroler Mikrokontroler AT89C51 ialah mikrokomputer CMOS 8 bit dengan 4KB Flash Programmable dan Erasable Read Only Memory (PEROM). Mikrokontroler berteknologi memori non volatile kerapatan tingi dari Atmel ini kompatibel dengan mikrokontroler standar industri MCS-51 (seperti mikrokontroler 8031 yang terkenal dan banyak digunakan beberapa waktu lalu) baik pin kaki IC maupun set instruksinya serta harganya yang cukup murah. AT89C51 mempunyai memori yang terdiri dari RAM internal sebesar 128 byte dengan alamat 00H-7FH dapat diakses menggunakan RAM address register. RAM Internal ini terdiri dari Register Banks dengan 8 buah register (R0-R7).Memori lain yaitu 21 buah Special Function Register dimulai dari alamat 80H-FFH. RAM ini beda lokasi dengan Flash PEROM dengan alamat 000H - 7FFH. AT89C51 yang merupakan versi EEPROM dari 8051yang program memorinya dapat diprogram dan dihapus secara elektrik. AT89C51 mempunyai lokasi alamat yang terpisah untuk program memori dan data memori. Pemisahan memori program dan data tersebut membolehkan memori data diakses dengan alamat 8 bit, sehingga dapat dengan cepat dan mudah disimpan dan dimanipulasi oleh CPU 8 bit. Namun demikian, alamat memori data 16-bit bisa juga dihasilkan melalui register DPTR.

Arsitektur dasar dari mikrokontroler AT89C51 seperti diagram blok berikut ini:

 Arsitektur Mikrokontroler AT89C51

Sebagai single chip yaitu suatu system mikroprosesor yang terintegrasi, mikrokontroler AT89C51 mempunyai konfigurasi sebagai berikut:
CPU 8 bit termasuk keluarga MCS-51.
4 Kbyte alamat untuk memory program internal (EEPROM).
128 byte memory data dalam ( Internal Data memory/ RAM).
8 bit program status word (PSW).
8 bit stack pointer ( SP).
32 pin I/O tersusun yaitu port 0-port 3 @ 8 bit.
2 buah timer/ counter 16 bit.
Data serial full dupleks.
Control register.  
5 sumber interrupt.
Rangkaian osilator dan clock.

SUMBER :
Mikrokontroler http://www.toko-elektronika.com/tutorial/uc1.html
http://kiteklik.blogspot.com/2010/07/organisasi-mikrokontroler-at89c51.html
http://www.kajianpustaka.com/2012/10/mikrokontroller-at89c51-arsitektur-dan.html