Senin, 23 April 2012

APA ARTI SEBUAH CITA-CITA

Saat masih TK atau SD, kita pasti pernah mengucapkan apa cita-cita kita. Mungkin ada diantara kita yang berucap ingin menjadi dokter, guru, pilot, polisi, tentara, atau bahkan kita berani bercita-cita menjadi seorang presiden. Beranjak SMP atau SMA kita mulai merenungkan lagi cita-cita “monyet” kita dulu, karena berusaha bersikap realistis. Bagaimana mungkin dengan nilai pas-pasan ingin jadi dokter, dengan badan yang gak memenuhi syarat ingin menjadi tentara atau polisi dan berbagai keragu-raguan pada diri kita tentang cita-cita tinggi kita saat masih ingusan dulu.
Beranjak menjadi mahasiswa, meskipun kita sudah masuk di konsentrasi fakultas, kita masih saja-mungkin masih belum berani bercita-cita ingin menjadi apakah kita setelah lulus…Sudah menjelang kelulusan, atau mulai mengerjakan skripsi, hati dan pikiran masih diliputi ketakutan, apa yang akan aku lakukan setelah lulus??
Pernahkah kita memimpikan apa yang akan kita capai setelah kita lulus? Atau jangan-jangan kita menjadi orang yang takut bercita-cita?
Masa depan menurut orang-orang pinter adalah mimpi saat ini. Masa depan adalah refleksi kehidupan kita saat ini. Kehidupan yang kita pilih saat ini menjadi sebuah cerminan lain dari kehidupan kita di masa mendatang. Keberanian kita mengambil resiko hari ini bisa jadi menjadi kesuksesan tak terduga di masa depan kita. Flashback pada jaman Rosulullah, kita bisa belajar bagaimana beliau dan para sahabat memutuskan untuk berani mengambil resiko dibenci, disisihkan dari kelompok, dicap orang gila, mendapat siksaan mental maupun fisik, bahkan saat Rosul SAW diangkat menjadi Rosulullah, beliau mengorbankan kehidupan konglomerasi yang beliau bangun sejak muda dan sejak bersama Ibunda Khadijah. Lalu apakah kita berani mengorbankan sesuatu yang paling kita cintai?? Untuk sesuatu yang lebih baik di masa depan??
Sebagai generasi yang ditempa menjadi cendekiawan dan kaum intelek, apakah kita sudah menempa diri kita, sebagaimana Rosul SAW dulu belajar berdagang, berperang sejak dari remaja?? Sebagai siswa, dengan embel-embel ke-“maha”-annya, apakah kita sudah benar-benar belajar memahami disiplin ilmu kita tersebut??
Bertolak belakang dengan status kita sebagai mahasiswa, kita yang telah mengambil resiko di jalan dakwah ini, apakah masih benar-benar serius dalam mendalami ilmu yang sedang ditempuh di kampus….????
Opini:

Cita-cita (Al Himmah) berasal dari kata Ha-ma-ma yang artinya keinginan untuk melakukan suatu pekerjaan. Dengan demikian cita-cita (Al Himmah) adalah motivasi (daya dukung) untuk melakukan pekerjaan. Cita-cita ada yang bersifat tinggi atau rendah. Ada orang yang bercita-cita tinggi, setinggi langit dan ada juga yang bercita-cita sederhana, hina dan rendah hingga tingkatan yang paling buruk.

Semua orang di dunia ini pasti selalu ingin menuju masa depan yang bahagia dan sukses, maka di saat mereka kecil mereka mangumpulkan banyak segudang cita cita untuk di raih di masa depan nanti. Di saat kecil memang fikiran anak sangatlah luas dan mudah mencerna apa yang sudah mereka lihat dan pelajari. Namu tergantung dari hati mereka sendiri apakah melakukan itu bisa membuat hati mereka senang. Setiap orang tua sangatlah ingin anaknya memiliki banyak bakat agar kelak dewasa nanti bisa menguasangi segudang keterampilan dan hidupnya juga masa depannya pun akan terjamin cerah. Namun terkadang orang tua tidak memihak dengan apa yang anak sukai dan cita citakan di kelak mada depan nanti, jadi si anak akan terasa terbebani karna di haruskan bisa dan sukses melakukan dan menggapain apa yang orang tua inginkan.


Di saat remaja apalah proses yang sangat bisa sudah di liat akan menjadi apa anak ini kelak di masa depan nanti, namun juga terkadang apa yang dulu ia cita citakan waktu kecil itu mereka lupakan dan cita cita itu hilang begitu saja. Karna zaman ini selalu maju dan selalu saja ada yang baru maka dari itu seorang anak sangat sulit jika harus konsisten dengan apa yang ia cita citakan waktu kecil. Namun di saat reamaja ini sang angak mungkin akan lebih belajar dan mengerti apa arti tanggung jawab. Jika ia sudah memantapkan hati untuk meraih cita cita ini jika ia memiliki konsistensi yang tinggi di pastikan si remaja ini akan bisa meraih cita cita tersebut.

Di saat dewasa mungkin bisa di bilang adalah masa penentuan si anak, karna si anak sudah melalui banyak rintangan hidup yang ia temui dimanapun. Maka dari itu seorang dewasa haruslah sudah produktif dan tidak boleh bingunga haru kemanda dan menjadi apa. Namun terkadang juga ada banyak manusia yang sudah menggeluti dan mengasa kemampuan di bidang cita citanya namun di ujungnya ia tidak mencapai garis finish. Mungkin entah itu ia kurang berpotensial atau sudah terlalu banyak seseorang yang memiliki bakat yang sama ia miliki. Dalam hal ini seseorang akan merasa gagal hidupnya dan pasti akan mengalami rasa frustasi yang sangat tinggi. Sehrausnya setiap orang harus memiliki jiwa yang besar dan konsistensi yang kuat agar setiap cita cita yang ia sulit gapai akan membuat ia semakin kuat dan berusaha keras mendapatkan cita cita yang ia sudah impi impikan.

Sumber:
http://bemystrawberry.wordpress.com/2008/05/17/apa-arti-sebuah-cita-cita/

ABOUT TAG QUESTIONS

Tag Questions
You speak English, don't you?
A tag question is a special construction in English. It is a statement followed by a mini-question. The whole sentence is a "tag question", and the mini-question at the end is called a "question tag".
A "tag" is something small that we add to something larger. For example, the little piece of cloth added to a shirt showing size or washing instructions is a tag.
We use tag questions at the end of statements to ask for confirmation. They mean something like: "Am I right?" or "Do you agree?" They are very common in English.

The basic structure is:
statement
question tag
+
Positive statement,
-
negative tag?
Snow is white,
isn't it?
-
Negative statement,
+
positive tag?
You don't like me,
do you?

Notice that the question tag repeats the auxiliary verb (or main verb when be) from the statement and changes it to negative or positive.
A question tag is the "mini-question" at the end. A tag question is the whole sentence.





Positive Statement Tag Questions
Look at these examples with positive statements. You will see that most of the time, the auxiliary verb from the positive statement is repeated in the tag and changed to negative.

positive statement [+]
negative tag [-]
notes:
subject
auxiliary
main verb

auxiliary
not
personal
pronoun
(same as subject)

You
are
coming,

are
n't
you?

We
have
finished,

have
n't
we?

You
do
Like
coffee,
do
n't
you?

You

Like
coffee,
do
n't
you?
You (do) like...*
They
will
help,

wo
n't
they?
won't = will not
I
can
come,

can
't
I?

We
must
go,

must
n't
we?

He
should
Try
harder,
should
n't
he?

You

Are
English,
are
n't
you?
no auxiliary for main verb be present & past
John

Was
there,
was
n't
he?

*Note that in this example the auxiliary verb do in the statement - "You like coffee," - is understood and not expressed because the tense is normal present simple. But the question tag uses the do auxiliary to make "don't you?" It is also possible to say: "You do like coffee, don't you?"



Negative Statement Tag Questions
Look at these examples with negative statements. Notice that the negative verb in the original statement is changed to positive in the tag.

negative statement [-]
positive tag [+]
subject
auxiliary

main verb


auxiliary
personal
pronoun
(same as subject)
It
is
n't
raining,


is
it?
We
have
Never
seen

that,
have
we?
You
do
n't
like

coffee,
do
you?
They
will
Not
help,


will
they?
They
wo
n't
report

us,
will
they?
I
can
Never
do

it right,
can
I?
We
must
n't
tell

her,
must
we?
He
should
n't
drive

so fast,
should
he?
You
wo
n't
be

late,
will
you?
You


are
n't
English,
are
you?
John


was
not
there,
was
he?
 

Notice that in the tag, we repeat the auxiliary verb, not the main verb. Except, of course, for the verb be in present simple and past simple.




Answering Tag Questions
How do we answer a tag question? Often, we just say Yes or No. Sometimes we may repeat the tag and reverse it (They don't live here, do they? Yes, they do). Be very careful about answering tag questions. In some languages, an opposite system of answering is used, and non-native English speakers sometimes answer in the wrong way. This can lead to a lot of confusion!
Answer a tag question according to the truth of the situation. Your answer reflects the real facts, not (necessarily) the question.
For example, everyone knows that snow is white. Look at these questions, and the correct answers:
tag question
correct answer


Snow is white, isn't it?
Yes (it is).
the answer is the same in both cases - because snow IS WHITE!
but notice the change of stress when the answerer does not agree with the questioner
Snow isn't white, is it?
Yes it is!
Snow is black, isn't it?
No it isn't!
the answer is the same in both cases - because snow IS NOT BLACK!
Snow isn't black, is it?
No (it isn't).
In some languages, people answer a question like "Snow isn't black, is it?" with "Yes" (meaning "Yes, I agree with you"). This is the wrong answer in English!
Here are some more examples, with correct answers:
  • The moon goes round the earth, doesn't it? Yes, it does.
  • The earth is bigger than the moon, isn't it? Yes.
  • The earth is bigger than the sun, isn't it? No, it isn't!
  • Asian people don't like rice, do they? Yes, they do!
  • Elephants live in Europe, don't they? No, they don't!
  • Men don't have babies, do they? No.
  • The English alphabet doesn't have 40 letters, does it? No, it doesn't.

 

Tag Question Special Cases

Negative Adverbs

The adverbs never, rarely, seldom, hardly, barely and scarcely have a negative sense. Even though they may be in a positive statement, the feeling of the statement is negative. We treat statements with these words like negative statements, so the question tag is normally positive. Look at these examples:
positive statement treated as negative statement
positive tag
He never came again,
did he?
She can rarely come these days,
can she?
You hardly ever came late,
did you?
I barely know you,
do I?
You would scarcely expect her to know that,
would you?


Intonation

We can change the meaning of a tag question with the musical pitch of our voice. With rising intonation, it sounds like a real question. But if our intonation falls, it sounds more like a statement that doesn't require a real answer:

intonation

You don't know where my wallet is,
do you?
/ rising
real question
It's a beautiful view,
isn't it?
\ falling
not a real question

Imperatives

Sometimes we use question tags with imperatives (invitations, orders), but the sentence remains an imperative and does not require a direct answer. We use won't for invitations. We use can, can't, will, would for orders.

imperative + question tag
notes:
invitation
Take a seat, won't you?
polite
order
Help me, can you?
quite friendly
Help me, can't you?
quite friendly (some irritation?)
Close the door, would you?
quite polite
Do it now, will you.
less polite
Don't forget, will you.
with negative imperatives only will is possible

 

Same-Way Tag Questions

Although the basic structure of tag questions is positive-negative or negative-positive, it is sometimes possible to use a positive-positive or negative-negative structure. We use same-way tag questions to express interest, surprise, anger etc, and not to make real questions.
Look at these positive-positive tag questions:
  • So you're having a baby, are you? That's wonderful!
  • She wants to marry him, does she? Some chance!
  • So you think that's amusing, do you? Think again.
Negative-negative tag questions usually sound rather hostile:
  • So you don't like my looks, don't you? (British English)

Asking For Information Or Help

Notice that we often use tag questions to ask for information or help, starting with a negative statement. This is quite a friendly/polite way of making a request. For example, instead of saying "Where is the police station?" (not very polite), or "Do you know where the police station is?" (slightly more polite), we could say: "You wouldn't know where the police station is, would you?" Here are some more examples:
  • You don't know of any good jobs, do you?
  • You couldn't help me with my homework, could you?
  • You haven't got $10 to lend me, have you?


Some More Special Cases

I am right, aren't I?
aren't I (not amn't I)
You have to go, don't you?
you (do) have to go...
I have been answering, haven't I?
use first auxiliary
Nothing came in the post, did it?
treat statements with nothing, nobody etc like negative statements
Let's go, shall we?
let's = let us
He'd better do it, hadn't he?
he had better (no auxiliary)







Mixed Examples of Tag Questions
Here is a list of examples of tag questions in different contexts. Notice that some are "normal" and others seem to break all the rules:
  • But you don't really love her, do you?
  • This'll work, won't it?
  • Oh you think so, do you?
  • Well, I couldn't help it, could I?
  • But you'll tell me if she calls, won't you?
  • We'd never have known, would we?
  • Oh you do, do you?
  • The weather's bad, isn't it?
  • You won't be late, will you?
  • Nobody knows, do they?
  • You never come on time, do you?
  • You couldn't help me, could you?
  • You think you're clever, do you?
  • So you don't think I can do it, don't you? (British English)
  • Shut up, will you!
  • She can hardly love him after all that, can she?
  • Nothing will happen, will it?

Selasa, 17 April 2012

MAKNA KEADILAN

Makna Keadilan
tema : manusia dan keadilan

dalam islam keadilan adalah sesuatu yang salah satu hal yang sangat diperhatikan maknanya, dengan suatu keadilan kita dapat membela yang benar dan menghukum yang salah.


Makna-makna Keadilan

Beberapa makna keadilan, antara lain;
Pertama, adil berarti “sama”

Sama berarti tidak membedakan seseorang dengan yang lain. Persamaan yang dimaksud dalam konteks ini adalah persamaan hak. Allah SWT berfirman: “Apabila kamu memutuskan perkara di antara manusia, maka hendaklah engkau memutuskannya dengan adil...” (Surah al-Nisa'/4: 58).

Manusia memang tidak seharusnya dibeda-bedakan satu sama lain berdasarkan latar belakangnya. Kaya-papa, laki-puteri, pejabat-rakyat, dan sebagainya, harus diposisikan setara.

Kedua, adil berarti “seimbang”

Allah SWT berfirman: Wahai manusia, apakah yang memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah? Yang menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu, dan mengadilkan kamu (menjadikan susunan tubuhmu seimbang). (Surah al-Infithar/82: 6-7).

Seandainya ada salah satu anggota tubuh kita berlebih atau berkurang dari kadar atau syarat yang seharusnya, pasti tidak akan terjadi keseimbangan (keadilan).

Ketiga, adil berarti “perhatian terhadap hak-hak individu dan memberikan hak-hak itu pada setiap pemiliknya”

“Adil” dalam hal ini bisa didefinisikan sebagai wadh al-syai’ fi mahallihi (menempatkan sesuatu pada tempatnya). Lawannya adalah “zalim”, yaitu wadh’ al-syai’ fi ghairi mahallihi (menempatkan sesuatu tidak pada tempatnya). “Sungguh merusak permainan catur, jika menempatkan gajah di tempat raja,” ujar pepatah. Pengertian keadilan seperti ini akan melahirkan keadilan sosial.

Keempat, adil yang dinisbatkan pada Ilahi.

Semua wujud tidak memiliki hak atas Allah SWT. Keadilan Ilahi merupakan rahmat dan kebaikan-Nya. Keadilan-Nya mengandung konsekuensi bahwa rahmat Allah SWT tidak tertahan untuk diperoleh sejauh makhluk itu dapat meraihnya.

Allah disebut qaiman bilqisth (yang menegakkan keadilan) (Surah Ali ‘Imram/3: 18). Allah SWT berfirman: Dan Tuhanmu tidak berlaku aniaya kepada hamba-hamba-Nya (Surah Fushshilat/41: 46).

Perintah Berbuat Adil

Banyak sekali ayat al-Qur’an yang memerintah kita berbuat adil. Misalnya, Allah SWT berfirman: Berlaku adillah! Karena adil itu lebih dekat kepada takwa. (Surah al-Ma-idah/5: 8).

Dijelaskan ayat ini, keadilan itu sangat dekat dengan ketakwaan. Orang yang berbuat adil berarti orang yang bertakwa. Orang yang tidak berbuat adil alias zalim berarti orang yang tidak bertakwa. Dan, hanya orang adil-lah (berarti orang yang bertakwa) yang bisa mensejahterakan masyarakatnya.

Dalam ayat lain, Allah SWT berfirman: Katakanlah, "Tuhanku memerintahkan menjalankan al-qisth (keadilan)" (Surah al-A’raf/7: 29). Sesungguhnya Allah memerintahkan berlaku adil dan berbuat ihsan (kebajikan) (Surah al-Nahl/16: 90). Sesungguhnya Allah telah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya dan (menyuruh kamu apabila menetapkan hukum diantara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil). Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-sebaiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (Surah al-Nisa/4: 58).

Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang-orang yang benar-benar menegakkan Keadilan, menjadi saksi karena Allah, biarpun terhadap dirimu sendiri ataupun ibu bapakmu dan keluargamu. Jika ia kaya ataupun miskin, Allah lebih mengetahui keadaan keduanya, maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, sehingga kamu tidak berlaku adil. Jika kamu memutar balikkan, atau engggan menjadi saksi, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan. (Surah al-Nisa’/4:135).

Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang hendaklah kamu damaikan antara keduanya! Tapi kalau yang satu melanggar perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar perjanjian itu kamu perangi sampai surut kembali pada perintah Allah. Kalau dia telah surut, damaikanlah antara keduanya menurut keadilan, dan hendaklah kamu berlaku adil; sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil. (Surah al-Hujurat/49: 9).

OPINI :

Keadilan adalah sesuatu yang seimbang tidak memihak kepada siapapun dan apapun. Adil adalah dimana semua orang mendapat hak menurut kewajibannya. Keadilan merupakan suatu hasil pengambilan keputusan yang mengandung kebenaran, tidak memihak, dapat dipertanggungjawabkan dan memperlakukan setiap orang pada kedudukan yang sama di depan hukum. Seseorang yang memiliki jiwa yang adil adalah seseorang yang sangat mempunyai hati yang besar, ia tidak akan menilai mana drajat yang lebih tinggi dan harus selalu di pandang.
Keadilan adalah hak untuk semua umat manusia, bahkan keadilan juga harus di tetapkan untuk binatang maupun tumbuhan. Tanpa keadilan manusia akan saling merendahkan satu sama lain, tetapi di jaman sekarang keadilan sulit di dapat oleh orang yang tidak mempunyai pendidikan dan orang yang tidak mempunyai jabatan, mereka (pemerintah) rela menukarkan keadilan dengan uang dan menelantarkan oarang-orang miskin. Bahkan sekarang aparat hukum si penegak keadilan juga hanya menegakan keadilan hanya untuk orang-orang berdasi. Untuk itu keadilan sangat penting dan tidak mudah mendapatkan keadilan dari orang lain.
Keadilan di negeri kita ini sangat bisa menjadi sorotan bagi semua kalangan yang ingin tau tentang apa itu keadilan. Di negeri kita ini keadilan itu sudah sangat mahal harganya, hanya orang orang yang memiliki derajat tinggi yang bisa memperoleh dan di berikan keadilan yang seutuhnya. Tidak memandang apakah orang yang berderajat tinggi ituh salah atau bener keadilan yang memihak terhdap mereka pasti dengan mudah ia dapatkan.

Seharusnya kita sebagai mahluk hidup yang bersosial bisa melestarikan sikap adil bagi siapa saja, tidak memandang dari mana orang itu, apa pekerjaan orang itu, dan apa yang sudah dilakukan orang itu terhadap kita. Memiliki jiwa yang besar untuk menunjukan keadilan itu sangatlah susah dan banyak cobaanya. Terkadan manusia yang mempunyai niat yang besar untuk berlaku adil bisa saja tergoda dengan factor lain yang bisa merubah fikiran dia untuk berlaku tidak adil.







SUMBER: http://medyfrezee15.blogspot.com/2011/04/makna-keadilan.html