FILSAFAT ISLAM
Manusia
adalah makhluk Allah yang diberi kelebihan tinggi dari makhluk lain dengan
akalnya sehingga ia memiliki tingkat berfikir yang paling tinggi. Telah
dijelaskan dalam Al-Qur’an bahwa manusia harus bisa mengembangkan potensi yang
dimiliki untuk mempelajari lebih dalam tentang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
Menurut etimologi, kata
falsafah atau filsafat dalam bahasa Indonesia merupakan kata serapan dari
bahasa Arab فلسفة, yang juga diambil dari bahasa Yunani;
Φιλοσοφία philosophia. Dalam bahasa ini, kata ini merupakan kata majemuk dan
berasal dari kata-kata (philia = persahabatan, cinta dsb.) dan (sophia =
"kebijaksanaan"). Sehingga arti harafiahnya adalah seorang “pencinta
kebijaksanaan”. Kata filosofi yang dipungut dari bahasa Belanda juga dikenal di
Indonesia. Bentuk terakhir ini lebih mirip dengan aslinya. Dalam bahasa
Indonesia seseorang yang mendalami bidang falsafah disebut "filsuf".
Filsafat Islam muncul sebagai imbas dari
gerakan penerjemahan besar-besaran dari buku-buku peradaban Yunani dan
peradaban lainnya pada masa kejayaan Daulah Abbasiah. Banyak sekali masalah
atau kasus-kasus yang berhubungan dengan meragukan tentang kekuasaan Allah. Sebagian
orang yang berpikiran maju mau menerima pemikiran filsafat islam. Sedangkan
bagi orang yang berpikiran tradisional yakni yang berpikiran teguh pada ajaran
Al-Quran dan hadits cenderung kurang mau menerima bahkan menolaknya. Karna
mereka berpikiran kalau ilmu pengetahuan masih bisa diragukan dan kebenarannya
belum dapat dibuktikan secara benar. Itulah sebabnya orang yang masih berpegang
teguh pada ajaran Al-Quran dan Hadits kurang begitu percaya atau bahkan menolak
tentang ajaran filsafat Islam tersebut.
Menurut saya, filsafat islam yang hanya
berdasar pada ilmu pengetahuan dan teknologi tanpa berdasar pada Al-Quran dan
Hadits tidak dapat dikatakan 100% benar. Karna segala sesuatu yang terjadi di
dunia ini tidak luput dari kuasa dan takdir Allah SWT. Oleh sebab itu, filsafat
islam berdasarkan dari Al-Quran dan Hadits itu lebih benar dan lebih dapat
dipercaya kebenarannya karna sudah tertera di dalam Al-Quran sejak zaman nabi
dahulu dan kehidupan kita juga sebenarnya sudah diatur didalam Al-Quran dan
hadits.
Menurut saya, di zaman yang sudah modern
seperti sekarang ini kita tidak bisa hanya saja percaya pada Al-Quran dan
Hadits. Sudah banyak bukti-bukti yang dihasilkan melalui Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi. Karena pada zaman sekarang ini dengan makin berkembangnya Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi yang sangat cepat, bisa melakukan pembuktian suatu penelitian
yang akurat.
Tetapi kita tidak bisa hanya mempercayai pada
Al-Quran dan Hadits atau pada Ilmu Pengetahuan dan Teknologi saja. Menurut saya
kedua ilmu tersebut jika di kombinasikan bisa menghasilkan sesuatu yang baik
dan seimbang antara kehidupan duniawi dan tidak lupa juga terhadap nilai-nilai
agama. Contohnya filsafat islam bagi ilmu pegetahuan adalah sosok kimiawan
muslim yaitu Al-Majriti, ilmuwan muslim asal Madrid, Spanyol ini berhasil
menulis buku kimia bertajuk Rutbat Al-Hakim. Dalam kitab itu beliau memaparkan
rumus dan tata cara pemurnian logam mulia. Maka dari itu, solusi dari saya
adalah kita dapat menggunakan ilmu agama dan ilmu pengetahuan untuk belajar
tanpa harus melupakan kaidah kaidah agama yang sudah diajarkan oleh orang tua
kita sejak kecil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar