Selasa, 29 November 2011

Tugas Wawancara "Menjadikan Kegagalan Sebagai Sebuah Penyemangat Untuk Sukses"


Wawancara : “Menjadikan Kegagalan Sebagai Penyemangat Untuk Sukses”    
 


Nama saya adalah Muhamad Ganif Haruman, pada kesempatan ini saya akan mereportasikan sebuah wawancara. Selain untuk mengisi isi blog saya wawancara ini juga sebuah tugas pribadi dari kampus saya. Saya mendapatkan kesempatan mewawancarai seorang pengusaha wanita muda yang sukses dalam bidang pakaian. Wanita ini bernama Lifsa ia sekarang memang masih muda dan masih seorang mahasiswi namun ide kreatifnya dan semangatnya adalah perbedaan yang mencolok di bandingkan mahasiswi lain yang seumuran dengannya. Lifsa ini memang bukan kerabat dekat saya, namun wanita ini adalah salah satu teman dari sahabat saya. Maka dari itu saya bersyukur bisa mewawancarai seorang wanita muda yang cukup sukses ini dalam bidangnya.

Berikut wawancara saya dengan saudari Lifsa.
Keterangan S adalah saya dan N adalah narasumbernya ( Lifsa )


1. S : pertama-tama bisakah anda jelaskan siapa anda sebenarnya dan apa yang anda ingin ceritakan soal usaha anda ini ?

-N : Nama saya Lifsa Humaira Rumi, umur saya 23 tahun, saya lahir di Jakarta pada tanggal  09 Juli 1988. Saya adalah wanita muda yang memiliki usaha toko pakaian, lewat usaha tersebut saya bisa mencukupi kebutuhan hidup saya dan membayar kuliah sendiri. Saya sekarang kuliah di Universitas Nasional semester 3 jurusan Manajemen. 


2. S : Bisakah anda ceritakan secara singkat biografi hidup anda sejak masih kecil dulu ?

-N : Singkat cerita saya lahir di Jakarta namun pada umur 1 tahun saya pindah ke makasar. Ayah saya adalah seorang pegawai negri dan ibu saya hanya seorang ibu rumah tangga namun karna dia suka sekali menjahit dia pun membuka usaha menjahit rumahan. Saya sekolah di SDN 04 tamalandre, SMPN 27  tamalandre  dan pada umur 15 tahun saya pindah ke Jakarta karna ayah saya mendapatkan tugas di sana. Dan pada umur 15 saya melanjtukan sekolah sma saya di Jakarta yaitu di smk pgri 1 halim hingga lulus. Walaupun saya dulu sekolah di smk namun bukan berarti saya ingin langsung memiliki pekerjaan. Saya lebih memilih untuk kuliah terlebih dahulu dan akhirnya saya memutuskan untuk kuliah di Universitas Trisakti Jakarta mengambil jurusan Sistem Informasi. Awalnya tidak terbayangkan mengapa saya mengambil jurusan tersebut namun karna saya suka bermain komputer makanya saya memilih jurusan tersebut. Tetapi sangat di sayangkan baru 2 semester saya sudah terkena DO ‘dropped out’ karna sering sekali tidak masuk di karnakan malas yang melanda maklum namanya juga anak muda, mungkin juga karma saya belum siap mengenal pergaulan di ibu kota makanya saya terlalu gampang di pengaruhi. Saya sangat sering membuang waktu saya hanya untuk berkumpul bersama teman-teman saya. Orang tua pun sangat terkejut mendengar saya di DO dari kampus, saya pun akhirnya sangat menyesali perbuatan saya tersebut. Namun apa daya nasi sudah menjadi bubur pula akhirnya saya menganggur saja di rumah karna belum terfikir lagi untuk meneruskan kuliah.


3. S : Apa sebenarnya cita-cita anda waktu kecil ?

-N : Cita-cita saya dulu ingin sekali menjadi pramugari, tetapi karna postur tubuh yang kurang mendukung dan saya juga kurang menguasai bahasa-bahasa asing maka dari itu cita-cita tersebut hanya menjadi keinginan yang tak tercapai.


4. S : Bagaimana ceritanya hingga anda mau mencoba usaha menjual pakaian ?

-N : Setelah sekian lama menganggur akhirnya saya pun mulai jenuh dan terlintas ingin membuat usaha sendiri. Walaupun ayah saya bisa mencukupi kebutuhan hidup kami, tetapi saya ingin membalas dan memperlihatkan bahwa saya juga bisa menjadi anak yang bisa di banggakan. Akhirnya saya melihat-lihat di internet usaha apa yang mudah berkembang dan ringan modalnya. Dari internet pun saya sudah banyak mengantongi jenis usaha apa saja yang saya ingin coba, mulai dari usaha jual-beli handphone, bisnis steam mobil-motor, membuka café kecil, menjual pakaian. Dan akhirnya saya putuskan untuk memilih usaha menjual pakaian, awalnya saya pun bingung apakah saya harus membuat sendiri pakaiannya atau membeli pakaian jadi lalu saya jual kembali. Akhirnya saya mencoba bertanya kepada ibu saya, dia pun menyarankan untuk mencoba membeli pakaian jadi terlebih dahulu lalu saya jual kembali dan ibu saya pun juga memberi tahukan untuk mencoba mencari pakaian-pakaian terebut di Pasar Senin Jakarta. Dan saran ibu saya tidak salah, saya mendapatkan banyak pakaian bagus dan murah pula.


5. S : Bisakah anda ceritakan secara singkat perjalanan usaha anda ini ?

-N : Singkatnya akhirnya saya mencoba berjualan dengan cara mengunjungi teman-teman saya untuk menawarkan pakaian-pakaian yang saya beli tersebut, namun hasilnya tak ada 1 pun yang terjual. Baru 1 hari berjualan saja semangat saya sudah menciut, namun memang benar seorang ibu sangat berarti untuk anaknya. Ibu saya sangat mengerti bagaimana perasaan saya saat itu, dia pun memberikan motivasi untuk saya bangkit kembali dan tak mengenal lelah untuk berusaha. Sebulan lebih saya berhenti berjualan demi untuk memikirkan bagaimana cara yang tepat untuk berjualan pakaian. Lalu saya mencoba berjualan di depan rumah dengan hanya bermodal kereta gantungan pakaian, cara ini sebenarnya hanya iseng saja karna saya benar-benar sudah kehabisan akal untuk berjualan. Dan akhirnya tetangga saya sendiri yang menjadi pembeli pertama saya, walaupun dia hanya membeli 1 kaos yang berharga 20 ribu rupiah saya sangat bangga dan senang sekali. Lalu selama 2 bulan pakaian saya habis terjual dan menghasilkan untuk yang tidak banyak. Setelah itu saya pun berfikir tidak berjualan kembali karna saya fikir mental jualan saya belum cukup dan masih perlu belajar lagi. Namun saya pun terkejut setelah 3 minggu saya tidak berjualan teman saya dan juga tetangga saya mengunjungi rumah saya dan menanyakan dimana pakaian-pakaian yang saya jual. Saya pun merasa terharu ternyata mereka sangat suka dengan model-model pakaian yang saya jual, mungkin karna harganya yang murah makanya mereka sangat suka. Akhirnya saya membeli pakaian-pakaian di Pasar Senin kembali, sebelumnya saya hanya menjual pakaian wanita namun saya beranikan diri untuk menjual pakaian pria juga. Dan keesokannya saya memulai kembali usaha saya dengan cara yang sama yaitu berjualan di depan rumah. Dan percobaan saya untuk berjualan pakaian pria tidak salah, pakaian pria yang saya jual lumayan juga yang membeli. Setelah 4 bulan lebih bisnis saya mengalami kemajuan, saya mulai mempekerjakan orang lain untuk membantu saya berjualan. Namun kendala berjualan pasti selalu saja dating tapi hati saya kini sudah berubah dan saya sudah tidak mudah menyerah. Dan puncaknya pada 1 tahun saya berjualan pakaian saya memantapkan diri untuk menempati kios di mall ITC Cempaka Mas untuk menjual pakaian kembali dengan merekrut beberapa pekerja untuk menjaga toko. Namun saya tidak berhenti berjualan pakaian di depan rumah, karna di depan rumah saya sendirilah cerita perjuangan saya terukir.


6. S : Kira-kira berapa omset pengeluaran dan pendapatan anda dalam sebulan ?

-N : Omset pengeluaran saya sekitar 25 juta itu semua mencakup untuk gaji pekerja, bayar listrik dan internet, pembelian pakaian serta bahan-bahannya. Dan untuk pendapatan sebulan saya bisa menghasilkan 38 – 42 juta perbulan. Ya dari hasil pendapat itu saya bisa menabung untuk msa depan saya, membayar kuliah sendiri, dan orang tua pun tak pernah memberikan saya uang sepeserpun, tetapi itu bukan penderitaan bagi saya namun itu adalah sebuah sukses tersendiri yang saya capai dengan tidak lagi membuat orang tua repot membiayain kehidupan saya.


7. S : Pasti semua usaha ada kendalanya, bisa gak anda ceritakan kendala anda dalam usaha ini ?

-N : Memang benar kedala dalam usaha memang selalu ada saya sendiri merasakannya mulai dari di tipu penjual pakaian, kesulitan mencari produsen yang bagus, pembeli yang kadang ramai kadang sepi, pekerja yang tidak puasa dengan gajinya dan selalu ingin pulang ke kampungnya dan sebagainya. Namun itu semua tidak mengurangi semangat saya untuk selalu melangkah lebih jauh. Kendala tersebut malah menjadi pembelajaran saya untuk bisa membenahi segalanya agar bisa jadi lebih baik.


8. S : Ada berapa pekerja yang anda miliki sekarang ini ?

-N : Pekerja saya ada sekitar 12 orang ( 7 wanita dan 5 pria ) mereka masing-masing saya gaji Rp. 1.550.000/ bulan namun terkadang saya juga memberikan mereka bonus uang tambahan jika penjualan di toko laris, hitung-hitung berbagi kebahagiaan lebih. Mereka sudah saya anggap keluarga sendiri kadang mereka tanpa sungkan menceritakan keluhan mereka, saya pun menanggapinya dengan serius dan jika saya bisa membantunya pasti selalu saya usahakan.


9. S : Apakah anda merasa bangga karna sudah memiliki pendapatan sendiri ?

-N : Memiliki pendapatan sendiri sangat membuat saya bangga selain saya tidak lagi merepotkan orang tua, saya juga senang melihat teman-teman di sekitar saya bangga karna di umur saya yang masih cukup muda ini saya sudah bisa produktif menghasilkan uang dan kadang juga mereka ingin tahu apa rahasia sebenarnya saya bisa sukses seperti ini.

10. S : Dari hasil bisnis ini apa saja yang sudah anda raih ?

-N : Tidak hanya rasa bangga yang saya dapat saya juga banyak belajar arti kehidupan yang harus selalu berusaha dan tidak mudah menyerah. Dari bisnis ini pula saya memutuskan memulai kuliah saya kembali dan saya memilih kuliah di Universitas Nasional jurusan manajemen dan saya bersyukur karna bisnis ini pula saya sanggup membayar kuliah sendiri dan membeli sebuah mobil.


11. S : Bisakah anda memberikan saran bagi seseorang yang ingin membuka usaha sendiri ?

-N : Menurut saya saran untuk orang-orang yang mau mencoba membuka usaha sendiri adalah jika kalian memiliki hobi atau senang melakukan sesuatu cobalah media tersebut menjadi bidang usaha anda karna sesuatu yang kita senangi pasti tidak akan membuat kita cepat bosan atau mudah menyerah untuk menggapainya. Dan yang paling penting anda tidak boleh takut merasakan yang namanya jatuh bangun dalam usaha tersebut karna apapun usahanya pasti akan ada cobaan dan rintangaannya, untuk melawan kendala-kendala tersebut kuncinya hanya 2 yaitu harus kuat berdiri dan selalu sabar.


12. S : Apa niat dan harapan anda ke depannya ?

-N : Niat dan harapan saya dalam ke depannya adalah saya ingin memiliki toko di kota-kota besar di Indonesia dan saya ingin sekali membrangkatkan orang tua saya naik haji dengan uang saya sendiri. Lalu harapan saya adalah akan banyak masyarakat kelas atas yang belanja cukup di dalam negeri dan tidak perlu lagi
belanja hingga ke luar negeri.


Inilah beberapa foto narasumber yang saya dapatkan langsung :
Foto saudari Lifsa :




Foto toko pakaian saudari Lifsa yang barada di depan rumahnya :
Foto toko pakaian Lifsa yang ada di sebuah mall di kawasan Jakarta :




Foto ijazah saudari Lifsa :



Dari kesimpulan yang saya dapatkan lewat wawancara dengan saudari Lifsa ini adalah :

-          Jadikanlah sebuah hobi atau kesukaan pada sesuatu menjadi sesuatu yang bisa menghasilkan untuk kita sendiri
-          Lawanlah rasa takut terhadap kegagalan dengan kesabaran yang tulus
-          Jadilah orang yang bijak kapan pun dan dimana pun
-          Biarkan rasa takut menghampiri, karna dari situlah mental anda teruji
-          Jangan jadikan sebuah kegagalan menjadi akhir dari segalanya
-          Mulailah sesuatu yang besar dari hal yang kecil
-          Anggaplah segelintir cacian orang dan kritikan seseorang untuk kita adalah sebuah pujian yang akan mendorong kita untuk lebih baik lagi.


Mungkin sekian dari wawancara saya bersama saudari Lifsa, apapun kata itu yang anda baca dalam blog ini semoga bisa menjadi motivasi anda dan membuat hidup anda selalu jauh lebih baik.





Terima Kasih.

1 komentar:

  1. OK..SETIAP KITA DI HADAPKAN DENGAN PERISTIWA APAPUN, PANDANGLAH SEMUA ITU DAN TANGGAPILAH DENGAN PENUH KEYAKINAN KARENA ITU SEMUA TUHAN SEDANG BERKEHENDAK..

    FURUHITHO

    BalasHapus