TUGAS Softskill 3: Bahasa Indonesia
1. Alinea
Alinea adalah satu kesatuan pikiran, satu kesatuan
yang lebih tinggi dari sebuah kalimat .
Alinea merupakan himpunan yang saling berkaitan
untuk membuat sebuah gagasan dari sang penulis. Dari pembentukan sebuah alinea
harus mempunyai tujuan dimana sang penulis harus menceritakan idenya kedalam
suatu cerita dan menegaskan perhatian secara wajar diakhir kalimat.
Setelah pada blog sebelumnya saya menjelaskan
tentang Penjelasan Alinea, sekarang saya akan menjelaskan tentang macam-macam
dari alinea tersebut.
Macam-macam alinea itu ada tiga yaitu :
1. Alinea Pembuka
Alinea pembuka merupakan bagian dari sebuah wacana
atau karangan yang paling pertama kita temui. oleh karena situ, sebaiknya
alinea pembuka itu disusun secara menarik agar memunculkan rasa ingin tahu kepada
para pembaca. Dalam alinea pembuka sangat diharapkan dapat membimbing para
pembaca untuk memasuki suatu jalan cerita atau isi dari wacana atau dengan kata
lain alinea pembuka ini menyiapkan para pembaca untuk memasuki alinea isi.
Rumusan alinea pembuka yang baik akan menjadi pedoman untuk pengembangan
karangan menuju tingkat selanjutnya. Dengan pedoman itu maka akan tercapainya
suatu kepaduan pada dalam sebuah wacana atau karangan.
2. Alinea Isi
Alinea isi merupakan suatu ide pokok beserta
pengembangannya dalam sebuah wacana atau karangan. Oleh karena itu, alinea isi
merupakan bagian yang esensial dalam suatu wacana atau karangan. Maksudnya
adalah alinea isi menjelaskan dengan cara menguraikan bagian-bagian ide pokok
tersebut. Dalam menjelaskannya harus disusun dengan berurutan dan sesuai dengan
asas-asas penalaran yang masuk akal atau logis.
3. Alinea Penutup
Alinea penutup merupakan alinea-alinea yang
mengakhiri atau menutup suatu wacana atau karangan. Alinea ini merupakan
kebulatan dari masalah-masalah yang dikemukakan pada bagian wacana atau karanan
sebelumnya. Selain itu alinea penutup juga harus mengandung kesimpulan yang
benar-benar mengakhiri uraian wacana atau karangan tersebut. Karena bertugas
untuk mengakhiri suatu wacana, maka alinea penutup yang baik ialah yang tidak
terlalu panjang, tetapi juga tidak terlalu pendek. Akan tetapi, alinea penutup
harus menimbulkan kesan tersendiri bagi para pembaca.
3 bagian tersebut sangatlah penting untuk membuat
pembaca agar tertarik membaca hingga sampai pada bagian akhir. Karena jika
bagiannya saja tidak sesuai pastinya pembaca akan menjadi kurang tertarik untuk
membaca.
- -
Syarat-Syarat Pembentukan Alinea
Adapun syarat - syarat dari alinea yaitu :
1.
Kesatuan, maksudnya semua kalimat yang membina alinea itu secara
bersama-sama menyatakan satu hal suatu hal tertentu.
2.
Koherensi, (kekompakan hubungan antara sebuah kalimat dengan kalimat
yang lain yang membentuk alinea itu).
3.
Perkembangan alinea, (perkembangan alinea adalah penyusunan/ perician
daripada gagasan-gagasan yang membina alinea-alinea itu)
4. Efektif,
dengan penggunaan kalimat yang efektif, maka ide akan disampaikan secara tepat.
- -
Macam
dan Cara Menempatkan Kalimat Topik
Ada empat jenis kesalahan yang sering ditemukan dalam
merumuskan kalimat topik. Pertama, rumusan kalimat topik yang berupa pernyataan
topik atau masalah yang akan dibicarakan. Pertama, Rumusan itu berujud
pengumuman tentang masalah yang dibahas dalam paragraf. Contoh rumusan ini
tampak seperti di bawah ini.
(1) Di bawah ini dibahas penyebab demoralisasi.
(2) Pada bagian ini akan dibicarakan gelombang
kriminal di lota besar.
(3) Generasi bayi tabung merupakan pokok masalah
yang akan disajikan pada bagian ini.
(4) Bagian ini menguraikan masalah debirokratisasi
di negara-negara berkembang.
Contoh-contoh kalimat di atas merupakan contoh yang
berupa pernyataan topik. Kalimat topik semacam itu hendaknya diubah dengan
memberi pembatas yang sesuai. Kalimat topik yang demikian tidak banyak membantu
dalam memilih kalimat penjelas.
Kedua, kalimat topik terlalu luas.Kalimat topik yang
luas itu sangat cocok sebagai rumusan tesis sebuah karangan. Rumusan kalimat
topik paragraf yang terlalu luas akan mempersulit dalam mempertahankan keutuhan
paragraf. Selain itu, kalimat topik yang demikian itu juga mempersulit dalam
mencari ide penjelasnya, karena memerlukan penjelas yang tidak sedikit. Contoh
rumusan kalimat topik yang terlalu luas itu dapat dilihat di bawah ini.
(1) Kriminal merupakan masalah utama di kota besar.
(2) Generasi bayi tabung mampu mengubah sejarah
kemanusiaan.
(3) Orang tuaku berpengaruh besar dalam seluruh
kehidupanku.
(4) Pembaharuan politik Indonesia yang dilakukan pemerintah
tidak disetujui DPR.
Rumusan kalimat topik seperti di atas terlalu luas
bila untuk menulis paragraf. Rumusan kalimat itu sangat cocok untuk menulis
karangan besar, misalnya buku atau artikel. Oleh sebab itu, kalimat topik yang
demikian itu hendaknya dihindari dalam paragraf.
Ketiga, rumusan kalimat topik terlalu sempit.
Kalimat topik yang terlalu sempit tidak memberi kesempatan untuk memberi ruang
gerak dalam memilih ide penjelas. Akibatnya, tidak ada ide penjelas yang dapat
mendukung ide pokoknya. Kalimat topik itu akan berdiri sendiri tanpa kalimat
pendukung. Kalimat topik yang demikian itu sering dikatakan berakhir dengan
kematian. Artinya, kalimat topik itu sudah tidak mungkin diterangkan lagi.
Rumusan kalimat topik yang sempit itu seperti contoh di bawah ini.
(1) Orang tuaku hanya mempunyai seorang anak.
(2) Baju yang kupakai merah muda.
(3) Kucingku berwarna hitam.
(4) Aku kemarin membaca buku Sejarah Indonesia.
Rumusan kalimat topik yang demikian itu termasuk
rumusan yang terlalu sempit. Kalimat topik yang demikian itu terlalu khusus,
sehingga tidak ada penjelas yang perlu menjelaskannya. Oleh sebab itu, kalimat
topik yang demikian itu harus dihindari, agar paragraf tidak berakhir dengan
kematian penjelas.
Keempat, rumusan kalimat topik kabur. Rumusan yang
kabur dapat menimbulkan bermacam-macam tafsiran makna. Rumusan kalimat topik
yang kabur biasanya menampilkan dua hal atau lebih yang bertentangan
(kontroversial). Karena bertentangan itulah rumusan itu dapat menimbulkan
berbagai masalah. Contoh rumusan yang demikian itu dapat diperiksa di bawah
ini.
(1) Bayi tabung mempunyai banyak keuntungan, tetapi
dapat mendatangkan banyak masalah.
(2) Orang tuaku sering membantu dalam memecahkan
masalah studiku, meskipun aku tak mengharapkannya.
(3) Pencurian sepeda motor merupakan tantangan
polisi, tetapi polisi banyak memperoleh keuntungan.
Rumusan kalimat topik di atas kabur. Dalam kalimat
itu terdapat dua hal yang bertentangan, sehingga tidak memperlihatkan adanya
fokus pembicaraan. Sebaliknya, pertentangan itu tidak dirumuskan dalam kalimat
topik.
Sumber :
http://mziadilmi.blogspot.com/2013/01/pengertianstrukturtujuanmacam.html
http://yusuf182.wordpress.com/2010/09/04/18/
2. Perkembangan Alinea
a. Metode Definisi
Yang dimaksud dengan definisi adalah usaha penulis
untuk menerangkan pengertian/konsepistilah tertentu. Untuk dapat merumuskan
definisi yang jelas, penulis hendaknya memperhatikan klasifikasi konsep dan
penentuan cirri khas konsep tersebut. Satu hal yang perlu diingat dalam membuat
definisi, kita tidak boleh mengulang kata atau istilah yang kita definisikan di
dalam teks definisi itu.
b. Metode Proses
Sebuah paragraf dikatakan memakai metode proses
apabila isi alinea menguraikan suatu proses. Proses ini merupakan suatu urutan
tindakan atau perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu. Bila
urutan atau tahap – tahap kejadian berlangsung dalam waktu yang berbeda,
penulis harus menyusunnya secara runtut (kronologis). Banyak sekali peristiwa
atau kejadian yang prosesnya berbeda satu sama lainnya. Proses kerja suatu
mesin , misalnya, tentu berbeda sangat jauh dengan proses peristiwa sejarah.
c. Metode
Contoh
Dalam
karangan ilmiah, contoh dan ilustrsi selalu ditampilkan. Contoh-contoh terurai,
lebih-lebih yang memerlukan penjelasan rinci tentu harus disusun berbentuk
paragraf.
d. Metode Sebab-Akibat
Metode sebab-akibat atau akibat-sebab (kausalitas)
dipakai untuk menerangkan suatu kejadian dan akibat yang ditimbulkannya, atau
sebaliknya. Factor yang terpenting dalam metode kausalitas ini adalah kejelasan
dan kelogisan. Artinya, hubungan kejadian dan penyebabnya harus terungkap jelas
dan informasinya sesuai dengan jalan pikiran manusia. Metode kausalitas atau
sebab-akibat umumnya tampil di tengah karangan yang berisi pembahasan atau
analisis. Sifat paragrafnya argumentative murni atau dikombinasikan dengan
deskriptif ata eksposisi.
e. Metode
Perbandingan
Kalimat topik berisi perbandingan dua hal, misalnya
yang bersifat abstrak dengan yang bersifat kongkret. Kalimat topik tersebut
dikembangkan dengan memperinci perbandingan tersebut dalam bentuk yang lebih
detail.
f. Metode
Klasifikasi:
Cara klasifikasi biasanya dilakukan dengan penyajian
gagasan pokok/utama kemudian diikuti dengan gagasan penjelas secara rinci.
Gagasan penjelas merupakan kalsifikasi dari gagasan utamanya. Misalnya, gagasan
utama A, memiliki gagasan penjelas yang dapat diklasifikasikan menjadi X dan Z.
g. Metode
Pembanding/Kontras
Kalimat
topik berisi perbandingan dua hal, misalnya yang bersifat abstrak dengan yang
bersifat kongkret. Kalimat topik tersebut dikembangkan dengan memperinci
perbandingan tersebut dalam bentuk yang lebih detail.
Sumber :
3. Artikel dan Ide Pokok
1. Sewaktu masih kecil, aku sering merasa dijadikan
pembantu olehnya
2. Karena aku juga akan menjadi seorang istri dari suamiku,
ibu dari anak-anakku yang tidak akan pernah lepas dari semua pekerjaan masa
kecilku dulu.
3. Yang penting aku senang ia menungguiku sampai bel
berbunyi.
4. Saat aku menjadi orang dewasa, aku
meninggalkannya karena tuntutan rumah tangga.
5. Di usiaku yang menanjak remaja, aku sering merasa
malu berjalan bersamanya.
6. Padahal juga aku tahu, ia yang dengan penuh
kesabaran, kelembutan dan kasih sayang mengajariku berjalan. Ia mengangkat
tubuhku ketika aku terjatuh, membasuh luka di kaki dan mendekapku erat-erat
saat aku menangis.
7. Aku semakin merasa jauh berbeda dengannya.
8. Tanpamu Ibu, aku tak akan pernah menjadi aku yang
sekarang.
9. Saat itulah aku menyadari, ia juga yang pertama
kali memberikan kecupan hangatnya ketika aku terlahir ke dunia ini.
10. Sungguh, kini setelah aku mempunyai anak, aku
baru tahu bahwa segala kiriman uangku setiap bulannya tak lebih berarti
dibanding kehadiranku untukmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar