Selasa, 11 November 2014

Tulisan 7

KETUHANAN DALAM ISLAM DAN ALIRAN-ALIRAN TEOLOGI


Pendidikan modern telah mempengaruhi cara berpikir generasi muda pada saat ini. Dari berbagai arah dan pengaruhnya sehingga telah mempengaruhi cara berpikir generasi muda. Jika tidak pandai membina jiwa dengan menanamkan nilai-nilai keimanan dalam nalar piker dan akal budi mereka maka mereka tidak akan selamat dari pengaruh negative pendidikan modern. Seorang muslim yang paripurna adalah yang nalar dan hatinya bersinar, akal pikir dan nuraninya berpadu dalam berinteraksi dengan Allah dan dengan kebenaran akalnya.  Sifat kesempurnaan ini merupakan karakter Islam, yaitu agama yang membangun kemurnian akidah atas dasar kejernihan akal dan membentuk pola pikir teologis yang menyerupai bidang-bidang ilmu eksata, karna dalam segi akidah Islam hanya menerima hal-hal yang menuru ukuran akal sehat dapat diterima sebagai ajaran akidah yang benar dan lurus.

Tuhan itu bisa berbentuk apa saja, yang dipentingkan manusia. Yang pasti, manusia tidak mungkin ateis, tidak mungkin tidak ber-Tuhan. Berdasarkan logika Al-Quran, setiap manusia pasti ada sesuatu yang dipertuhankannya. Dengan begitu, orang-orang komunis pada hakikatnya ber-Tuhan juga. Adapun Tuhan mereka ialah ideologi atau angan-angan (utopia) mereka. Dalam ajaran Islam diajarkan kalimat “la ilaaha illa Allah”. Susunan kalimat tersebut dimulai dengan peniadaan, yaitu “tidak ada Tuhan”, kemudian baru diikuti dengan penegasan “melainkan Allah”. Hal itu berarti bahwa seorang muslim harus membersihkan diri dari segala macam Tuhan terlebih dahulu, sehingga yang ada dalam hatinya hanya ada satu Tuhan, yaitu Allah. Tantangan zaman modern terhadap agama terletak dalam masalah metode pembuktian. Metode ini mengenal hakikat melalui percobaan dan pengamatan, sedang akidah agama berhubungan dengan alam di luar indera, yang tidak mungkin dilakukan percobaan (agama didasarkan pada analogi dan induksi). Hal inilah yang menyebabkan menurut metode ini agama batal, sebab agama tidak mempunyai landasan ilmiah. Adanya alam serta organisasinya yang menakjubkan dan rahasianya yang pelik, tidak boleh tidak memberikan penjelasan bahwa ada sesuatu kekuatan yang telah menciptakannya, suatu “Akal” yang tidak ada batasnya. Setiap manusia normal percaya bahwa dirinya “ada” dan percaya pula bahwa alam ini “ada”. Dengan dasar itu dan dengan kepercayaan inilah dijalani setiap bentuk kegiatan ilmiah dan kehidupan.

Maka dari itu menurut saya metode ilmiah yang digunakan adalah metode yang paling benar karena jika kita terpaku pada metode agama, tidak bisa dibuktikan secara akurat karena agama tidak mempunyai landasan ilmiah.

Namun kita juga tetap harus percaya kepada metode agama karena berdasarkan logika Al-Quran, setiap manusia pasti ada sesuatu yang dipertuhankannya. Selain itu juga di dalam  Al-Quran telah dituliskan segala sesuatu yang ada didunia ini. Segala sesuatu yang terjaadi di dunia ini sudah tertulis dalam Al-Quran dan itu membuktikan bahwa metode agama jg sangat penting.

Jadi segala pembuktian entah itu pada metode ilmiah, melalui pendekatan fisika atau metode agama semuanya pasti mempunyai latar belakang yang mendukung lahirnya metode tersebut. Semua itu tergantung kepada pola pikir kita dan sudut pandang kita bagaimana melihat pembuktin dari masing-masing metode tersebut. Yang terpenting adalah bagaimana kita berpendirian pada pendirian kita dan tidak terpengaruh oleh pendidikan modern pada masa kini. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar