KETUHANAN DALAM ISLAM DAN
ALIRAN-ALIRAN TEOLOGI
Pendidikan
modern telah mempengaruhi cara berpikir generasi muda pada saat ini. Dari
berbagai arah dan pengaruhnya sehingga telah mempengaruhi cara berpikir
generasi muda. Jika tidak pandai membina jiwa dengan menanamkan nilai-nilai
keimanan dalam nalar piker dan akal budi mereka maka mereka tidak akan selamat
dari pengaruh negative pendidikan modern. Seorang muslim yang paripurna adalah
yang nalar dan hatinya bersinar, akal pikir dan nuraninya berpadu dalam
berinteraksi dengan Allah dan dengan kebenaran akalnya. Sifat kesempurnaan ini merupakan karakter
Islam, yaitu agama yang membangun kemurnian akidah atas dasar kejernihan akal
dan membentuk pola pikir teologis yang menyerupai bidang-bidang ilmu eksata,
karna dalam segi akidah Islam hanya menerima hal-hal yang menuru ukuran akal
sehat dapat diterima sebagai ajaran akidah yang benar dan lurus.
Tuhan itu bisa berbentuk apa saja, yang
dipentingkan manusia. Yang pasti, manusia tidak mungkin ateis, tidak mungkin
tidak ber-Tuhan. Berdasarkan logika Al-Quran, setiap manusia pasti ada sesuatu
yang dipertuhankannya. Dengan begitu, orang-orang komunis pada hakikatnya
ber-Tuhan juga. Adapun Tuhan mereka ialah ideologi atau angan-angan (utopia)
mereka. Dalam ajaran Islam diajarkan kalimat “la ilaaha illa Allah”. Susunan
kalimat tersebut dimulai dengan peniadaan, yaitu “tidak ada Tuhan”, kemudian
baru diikuti dengan penegasan “melainkan Allah”. Hal itu berarti bahwa seorang
muslim harus membersihkan diri dari segala macam Tuhan terlebih dahulu,
sehingga yang ada dalam hatinya hanya ada satu Tuhan, yaitu Allah. Tantangan
zaman modern terhadap agama terletak dalam masalah metode pembuktian. Metode
ini mengenal hakikat melalui percobaan dan pengamatan, sedang akidah agama
berhubungan dengan alam di luar indera, yang tidak mungkin dilakukan percobaan
(agama didasarkan pada analogi dan induksi). Hal inilah yang menyebabkan
menurut metode ini agama batal, sebab agama tidak mempunyai landasan ilmiah. Adanya
alam serta organisasinya yang menakjubkan dan rahasianya yang pelik, tidak
boleh tidak memberikan penjelasan bahwa ada sesuatu kekuatan yang telah
menciptakannya, suatu “Akal” yang tidak ada batasnya. Setiap manusia normal
percaya bahwa dirinya “ada” dan percaya pula bahwa alam ini “ada”. Dengan dasar
itu dan dengan kepercayaan inilah dijalani setiap bentuk kegiatan ilmiah dan
kehidupan.
Maka dari itu menurut saya metode ilmiah yang
digunakan adalah metode yang paling benar karena jika kita terpaku pada metode
agama, tidak bisa dibuktikan secara akurat karena agama tidak mempunyai
landasan ilmiah.
Namun kita juga tetap harus percaya kepada
metode agama karena berdasarkan logika Al-Quran, setiap manusia pasti ada
sesuatu yang dipertuhankannya. Selain itu juga di dalam Al-Quran telah dituliskan segala sesuatu yang
ada didunia ini. Segala sesuatu yang terjaadi di dunia ini sudah tertulis dalam
Al-Quran dan itu membuktikan bahwa metode agama jg sangat penting.
Jadi segala pembuktian entah itu pada metode
ilmiah, melalui pendekatan fisika atau metode agama semuanya pasti mempunyai
latar belakang yang mendukung lahirnya metode tersebut. Semua itu tergantung
kepada pola pikir kita dan sudut pandang kita bagaimana melihat pembuktin dari
masing-masing metode tersebut. Yang terpenting adalah bagaimana kita berpendirian
pada pendirian kita dan tidak terpengaruh oleh pendidikan modern pada masa
kini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar